Salam Arsitektur

Tuesday 10 September 2013

Sampah Kota Palu Potensi Termahal di Dunia

    PALU - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu akan merealisasikan program Waste Recovery Domestic "Pemulihan Limbah Domestik" (WRD) untuk mengolah sampah menjadi energy pembangkit listrik tahun ini. Realisasi program Symbio City untuk penyediaan lahan kota hijau.


     Wakil Walikota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu, Selasa (3/9) mengatakan, sampah Kota Palu adalah potensi termahal dunia yang dapat dijadikan sebagai energy listrik. Inilah yang mendasari kerjasama Pemkot Palu dan Pemkot Boras, Swedia, setelah sebelumnya dengan DKI dan Jogjakarta.
"Saat ini mesin teknologi untuk program WDR sementara di dalam perjalanan menuju Pelabuhan Pantoloan Palu. Mesin ini dimuat menggunakan 16 kontainer," kata Mulhanan.

     Kata dia, mesin tersebut akan ditempatkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Kawatuna, Kecamatan Mantikolore sebagai instalasi biogas yang akan mengkonversi limbah menjadi energi listrik.

     Dia menjelaskan, instalasi biogas tersebut akan dikelola UPT TPA Dinas Kebersihan, dan WRD kerjasama dari Pemerintah Pusat.

     Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Palu, Sumardi mengatakan, saat ini sampah yang diproduksi masyarakat Kota Palu sebanyak 600 kubik per hari.

    Sementara menurut Akademis Untadm Sanoe Lipu, dari hasil penelitian, sampah yang diproduksi masyarakat Kota Palu, terdiri dari sampah logam sebesar 5 sampai dengan 10 persen dari jumlah sampah yang ada. Sama halnya dengan sampah plastik yang mencapai 5 sampai 15 persen. (yusuf)

Sumber: harian MediaAlkhairat

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Categories

Blog Archive

COMMUNITY SERVICE atau pengabdian masyarakat tki-mai XXXIV merupakan perwujudan manifesto ARSITEKTUR nusantara dan archilpelago concept ya...