Salam Arsitektur

Wednesday, 3 April 2013

Pengembangan Bandara Mutiara Palu


Bandara Mutiara adalah bandar udara yang terletak di Jl. Abd. Rahman Saleh, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia.

     Nama ini diberikan oleh Presiden Soekarno ketika datang ke Palu, sebagai bentuk keprihatinan, karena ketika itu bernama Bandara Masovu yang artinya "berdebu". Pada saat itu, ia mempertanyakan apa arti Masovu? Mengetahui artinya, maka Bung karno mengatakan, sebaiknya Bandara ini diberi nama Mutiara. 

     Rencananya nama bandara mutiara akan berganti ketika selesai di pugar untuk berganti dari bandara yang hanya menerima penerbangan domestik menjadi bandara yang menerima penerbangan international rencananya apabila itu sukses maka bandara mutiara akan sedikit mengalami perubanah yaitu menjadi "BANDARA MUTIARA SIS ALJUFRIE" guna menghormati salah satu pahlawan nasional Sulteng yang berkiprah di bidang pendidikan islam yaitu AL-HABIB SAYYIED IDRUS BIN SALIM AL-JUFRIE.

Air Side View

     Pemerintah Sulawesi tengah, sedang merombak bandar udara ini dari bandara yang hanya beroperasi secara domestik menuju ke interbational mengingat tingginya minat penduduk sulteng dalam hal pengunaan transportasi udara.

Landside View
Mutiara Airport

     Secara arsitektural bentuk bandara dasar bandara Mutiara Palu diambil dari perpaduan bentuk pesawat terbang dan bentuk kerang mutiara. Bentuk pesawat terbang menandankan bahwa bangunan ini adalah landasan pesawat terbang sedangkan bentuk kerang mutiara tersebut karena bangunan ini bernama mutiara.

Landside Bird Eye View

  2 comments:

Popular Posts

Categories

Blog Archive

COMMUNITY SERVICE atau pengabdian masyarakat tki-mai XXXIV merupakan perwujudan manifesto ARSITEKTUR nusantara dan archilpelago concept ya...